Cara sederhana untuk tetap bahagia adalah dengan tidak membanding-bandingkan keadaan. Masyarakat Jawa mengenal ungkapan sawang-sinawang yang selaras dengan hal tersebut. Istilah ini pula yang kemudian diangkat menjadi buku oleh Miranti dengan judul yang sama. Buku “Sawang-Sinawang” tersebut diluncurkan pada tanggal 21 Mei 2024 di Auditorium Bima Arya Perpustakaan dan Galeri Kota Bogor yang bertempat di Jalan Kapten Muslihat No 21 Pabaton, Kota Bogor.
Peluncuran buku dibuka oleh Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pakuan, Dr. Aam Nurjaman, M.Pd. Kegiatan ini seperti sebuah reuni, di mana penulis buku (Miranti) adalah alumni mahasiswa PBSI UNPAK. “Adalah sebuah kebahagiaan tersendiri ketika bisa berada di satu panggung dengan dosen sendiri,” ungkap Miranti.
Buku “Sawang-Sinawang” tidak membandingkan segala hal, namun fokus membandingkan pandangan anak dan ibu, peran yang dialami oleh penulis. Penulis adalah seorang ibu muda, yang kemudian menyadari bahwa konflik yang terjadi antara anak dan ibu adalah karena berbeda pandangan.
“Salah satu contohnya adalah ibu yang tampak lelet ketika akan bepergian. Anak-anak pasti kesel, karena mereka yang sudah rapi harus menunggu ibu yang belum siap. Kita menyebut ibu lelet. Padahal dari sudut pandang ibu, yang membuat semua rapi dan bersiap untuk berangkat adalah karena peran ibu yang mempersiapkan semuanya,” papar Ibu Siti Chodijah, M.Pd. dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNPAK ketika menjadi pemantik dalam peluncuran buku tersebut.
“Isi buku Sawang-Sinawang sangat relevan dengan pengalaman ibu-ibu muda. Dulu ketika kita masih menjadi anak-anak mungkin kecewa dengan orang tua yang bawel. Ketika sudah membantunya mencuci piring, malah ngomel, ‘kurang bersih’. Yang ada kita jadi malas bantu. Tapi coba kita renungkan lagi. Oh, mungkin ibu kita ingin piringnya bersih, tak ada noda sabun biar ketika dipakai kita tidak sakit perut. Perbandingan-perbandingan inilah yang kemudian membuat kita menjadi lebih bijak menghadapi orang tua,” lanjut Ibu Siti Chodijah di atas panggung. Kegiatan launching buku ini menjadi aktif dengan banyak pertanyaan dari para peserta. Tidak lupa, ada banyak doorprize yang berasal dari Penerbit Lindan Bestari dan PBSI FKIP UNPAK. Kegiatan ini pun diakhiri dengan musikalisasi puisi dari Audhika Habby Satria.